Saturday 19 August 2017

Distorsi Adalah Sinyal Forex


Distorsi Delay Dalam proses pengiriman data (transmisi) dari komputer satu dengan komputer lain atau lebih luas lagi dari jaringan suatu kota ke kota lain, kemungkinan terjadinya gangguan dari proses tersebut pasti ada. Hal ini dikarenakan adanya gangguan pada media transmisi itu sendiri atau gangguan dari luar. Gangguan yang mungkin terjadi pada sinyal analógico akan mengakibatkan kualiatas sinyal yang diterima tidak lengkap sehingga menurunkan kualitas dados. Sedangkan pada sinyal digital, kemungkinan dapat terjadi dados erro artinya binário 82161 akan menjadi binário 82160 dan sebaliknya, yang mengakibatkan kesalahan dados. Gangguan yang sering terjadi pada proses transmisi dados diantaranya adalah Attenuation Attenuation Distortion dan Distortion Delay. Distorsi Attenuation adalah pelemahan kekuatan dari sinyal yang dikirim oleh transmissor dikarenakan jarak yang jauh melalui media transmisi, sehingga sinyal yang diterima oleh reciever lemah. Hal ini dapat diatasi dengan pemasangan amplificador yang dapat memperkuat sinyal diantara transmissor dan receptor. Delay Distortion adalah pemotonganpelemahan fasa, dimana fasa atau waktu yang diperlukan sinyal untuk melewati media transmisi dilemahkan, terjadi akibat kecepatan sinyal yang melalui médio berbeda-beda, sehingga sinyal yang dikirimkan transmissor ke reciver akan cenderung lebih lama. Distorsi (distorção) adalah pemotongan, pelemahan dan penghancuran sinyal. Demora. Fase, Penundaan, selang, penitente suatu proses, adalah masa atau waktu yang diperlukan oley sinyal untuk melewati media komunikasi atau transmisi. Distorsi delay (Delay Distortion) adalah pelemahan fase sinyal dalam melewati media transmisi dari transmissor (pengirim) ke receptor (penerima) sehingga waktu yang diperlukan akan sedikit lebih lama. Distorsi delay disebut juga distorsi fasa dinyatakan dalam satuan milisecond atau microsecond di sekitar frekuensi referensi. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN Keuntungan Efek distorsi demora yang menguntungkan diaplikasikan pada industri musik dan elektronik. Misalnya pengolahan audio digital dan robot. Pada gambar 1 blok Z-D merupakan komponen elemen Atrasar dan (a) adalah komponen atenuador (pelemah). Secara hardware komponen delay dapat diwakili oleh kompoen flip-plop (D-flipflop). Beberapa komponen demora yang dipasang bekerja membentuk rangkaian Shift-register yang panjang (Buffer). Makin panjang ukuran Buffer yang digunakan makin lama pula waktu yang dibutuhkan Xn untuk mencapai Yn. Kerugian Distorsi demora yang merugikan misalnya pada proses transmisi dados, lebih tepatnya adalah transmisi dados digitais. Distorsi Delay yang terjadi pada proses transmisi dados dengan menggunakan media transmisi guia seperti kabel, Gangguan ini sangat kritis terjadi pada dados digitais, bila suatu rangkaian bit sedang ditransmisikan, baik dengan menggunakan sinal analógico, bisa mengakibatkan posisi bit melenceng ke bit yang lain yang mengakibatkan kerusakan Atau kesalahan dados. Untuk mengatasi ganguan distorsi demora digunakan teknik Equalisasi dan pemasangan peralatan Repeater di antara transmissor de receptor. Distorsi Pesan dalam Komunikasi Organisasi Komunikasi merupakan aktifitas dari manusia. Dengan berkomunikasi, manuscrito, dapat, saling, berhubungan, satu, sama, lain, baik, dalam, kehidupan, sehari-hari, seperti di tempat kerja, dalam kegiatan pendidikan atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Sumber konflik terbesar antar-perseorangan mungkin utamanya disebabkan oleh Buruknya komunikasi atau adanya distorsi dalam penyampaian pesan antara komunikator dengan komunikan pada sebuah relasi. Oleh sebab itu, manuscrito menggunakan kurang lebih 70 waktu yang dipunyainya untuk berkomunikasi. Singkatnya, tidak ada manusia yang mampu sobrevive ao tanpa berkomunikasi. Pentingnya peran komunikasi bagi kehidupan manuscrito fundamental tidaklah dapat dipungkiri. Begitu juga halnya bagi proses berorganisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, seluruh proses dalam organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil. Dan begitu pula sebaliknya, kurang atau bahkan tidak adanya aksi komunikasi dalam sebuah organisasi mudah menyebabkan kegagalan total bagi keseluruhan proses organisasi itu sendiri. Informás de ide-ide dapat disampaikan melalui penyampaian arti dari satu orang kepada orang lain. Komunikasi lebih dari sekedar penyampaian arti8212menciptakan kesepahaman juga adalah bagian terinti. Komunikasi yang sempurna adalah ketika suatu pemikiran atau gagasan ditransmisikan sehingga pesan dapat diterima dan diinterpretasikan oleh si penerima sama dengan apa yang diinginkan oleh si pengirim pesan. Komunikasi yang efektif sangat penting bagi semua organisasi tanpa terkecuali. Oleh karena itu, para pimpinan organisasi sebagai o comunicador central dalam sebuah organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penyampaian pesan. A. Pengertian ketepatan dan distorsi pesan Ketepatan komunikasi menunjukkan kepada kemampuan orang untuk mereproduksi atau menciptakan suatu pesan dengan tepat. Dalam komunikasi, istilah ketepatan digunakan untuk menguraikan tingkat persesuaian di antara pesan yang diciptakan ole pengirim dan reproduksi penerima mengenai pesan tersebut. Atau dengan kata lain tingkat penyesuaian arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim dengan arti yang diinterpretasi oleh si penerima. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa informá-lo em inglês. Proses komunikasi ke bawah, ke atas, horizontal dan berbagai arah ada yang terjadi dengan cara yang simultan, secara seri atau berantai. Pesan yang didistribusikan dengan cara yang simultan mudah terkena perubahan dan distorsi bila dibandingkan dengan komunikasi interpersonal. Faktor Personal Yang Memengaruhi Distorsi Ada sejumlah prinsip yang mereflesikan faktor-faktor pessoal yang memberikan kontribusi pada distorsi pesan. Faktor-faktor ini biasanya berasal dari konsep kita mengenai komunikasi sebagai tingkah laku dan proses. Suatu tingkah laku komunikasi melibatkan alat indra seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan perasa. Pada suatu saat kita akan dikejutkan olek bermacam-macam keterbatasan kita dalam proses komunikasi baik yang datang dari luar maupun dari dalam kita sendiri. Faktor utama yang memberikan kontribusi pada distorsi pesan dalam proses komunikasi, adalah persepsi kita mengenai proses komunikasi tersebut. 1. Anggota Organisasi Mengamati Sesuatu Secara Seleksi. Secara fisiologis, indera manusia memiliki keterbatasan dalam penggunaannya. Terkadang, pemusatan perhatian terhadap estímulo hanya mampu dilakukan oleh satu indra tertentu sehingga ketidakmampuan manuscrito untuk melakukan multitarefa atau pemusatan dua atau lebih indra di saat yang bersamaan mampu mengakibatkan distorsi pesan yang fatal. Misalnya, jaly seorang anggota organizasi sedang memikirkan secara keras kondisi keluarganya, akan sangat mungkin ia mengacuhkan informalmente sekilas dari rekan kerjanya yang memintanya untuk menemui pimpinan perusahaan. Karena adanya kecenderungan manuscrito untuk memusatkan perhatian dengan menyeleksi pesan-pesan yang tertangkap oleh indranya, menjadikan pesan yang tak terpilih harus terbuang dan tak berhasil terinterpretasikan oleh penerima. 2. Orang Melihat Sesuatu Konsisten Dengan Apa Yang Mereka Percayai. Manusia cenderung memilih pesan yang ingin ia interpretasikan konsisten dengan apa yang ia percayai. Maksudnya, Kecenderungan untuk menyandikan pesan sudah diatur di alam bawah sadar seseorang sehingga terkadang pesan yang tak sesuai dengan kepercayaan yang ia bawa akan tersisih. Konsep ini juga sama dengan prinsip primordialisme atau estigma yang mendasarkan penilaian terhadap yang 8220sudah ada8221 bukan yang 8220sedang ada8221. 3. Arti suatu pesan terjadi pada nível isi dan hubungan Isi pesan adalah hal-hal substantivo yang tekandung di dalam sebuah pesan, baik itu ide, gagasan, pendapat, dan hal-hal lain yang bersifat informatif, sedangakan hubungan merujuk pada pola bagaimana penyampaian pesan Tersebut berlangsung, utamanya emosi yang menyertai dalam proses pengiriman pesan. Misalnya dapat ditemukan pada bentuk ekspresi, baik itu tersenyum, berduka, ceria dan hal-hal lainnya relásional. Ketika hal ini tidak terpenuhi dalam proses komunikasi, baik dikarenakan adanya ketidaksinambungan isi pesan dengan hubungan atau misinterpretasi komunikan terhadap bentuk atau pola kedua hal tersebut, menyebabkan acapkali distorsi pesan mudah terjadi. 4. Distorsi Pesan Diperkuat Oleh Tidak Adanya Kesinambungan Antara Bahasa Verbal Dan Nonverbal Seperti yang pernah dibahas dalam dasar-dasar ilmu komunikasi, pesan verbal não pervertido memiliki sinergitas yang erat pada proses komunikasi. Konsistensi kedua bentuk pesan tersebut dalam rangka menyempurnakan isi pesan sering menemui kegagalan. Ketidaksinambungan antara isi pesan verbal dengan tampilan pesan nonverbal membuat distorsi dalam interpretasi pesan semakin meninggi. Misalnya, jawaban yang disampaikan adalah 8220baiklah8221 namun diikuti dengan mimik kekecewaan seakan jawaban sebenarnya adalah 8220tidak8221 akan menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian pada diri komunikan. Namun biasanya, komunikan lebih memilih mempercayai pesan nonverbal yang diasumsikan sebagai 8220kejujuran yang tak terkendali8221. 5. Pesan yang meragukan sering mengarhakan pada gangguan (Judul sudah cukup menjelaskan): p 6. Kecenderungan Memori ke Arah Penejaman dan Penyamarataan Detalhe Secara psikologis dan neurologis, manuscrito memiliki dua kecenderungan ekstrim dalam menginterpretasi sebuah pesan. Pada satu kecenderungan, manuscrito tertentu lebih sering menggeneralisasikan informasi yang ia dapat dan buru-buru menyimpulkan tanpa verifikasi detalhe pesan itu lebih rinci lagi, namun pada sisi lain, ada juga tipe interpretasi manusia yang cenderung menspesifikasi estímulo pesan yang ia terima lebih rinci sehingga detalhe pesan Yang sebenarnya dapat diterima dan makna pesan yang dikirim oleh komunikator dapat menemukan kesepahaman dengan komunikan. 7. Motivasi Motivasi seorang komunikan dalam menginterpretasi sebuah pesan juga memiliki pengaruh tersendiri terhadap pemunculan distorsi atau gangguan pesan dalam sebuah organisasi. Ada tiga bagian motivasi pencetus distorsi pesan menurut Muhammad Arni dalam bukunya 8220Komunikasi Organisasi8221, yaitu a. Sikap terhadap pesan Sikap negatif prematur seseorang terhadap isi sebuah pesan, setelahnya mampu memengaruhi interpretasi isi pesan secara keseluruhan. Artinya, impresi yang buruk yang isi pesan berikan dapat menjadi penentu gangguan yang muncul dalam penyandian makna pesan. B. Keinginan atau minat. Keinginan atau minat seseorang terhadap unsur-unsur komunikasi, baik itu pada kualifikasi subjetivo komunikator atau nilai subjektif komunikan terhadap isi pesan dapat memengaruhi tingkat keseragaman makna antara komunikan dengan komunikator terhadap isi pesan. C. Keinginan komunikator untuk memodifikasi pesan yang ingin dikirimkan. Jika kedua faktor sebelumnya berbicara dari sisi komunikan, maka aspek ketiga ini menyasar faktor internal komunikator. Komunikator terkadang melihat kesesuaian antara konteks pesan dengan khalayak yang ia ingin paparkan pada pesan tersebut. Komplektisitas sebuah pesan dapat mengalami modifikasi 8220habis-habisan8221 ke arah bentuk pesan yang lebih sederhana dan dapat dimengerti oleh komunikan. Namun niat baik ini terkadang menemui ketidakkonsistenan makna atau arti sebenarnya yang pesan miliki justru setelah mengalami perubahan demi adaptasi terhadap komunikan. Faktor organisasi yang mempengaruhi distorsi 1. Kedudukan atau Posisi dalam Organisasi. Struktur fungsional dalam organisasi yang menempatkan seseorang atau sekelompok individu ke dalam divisi-divisi atau bagian-bagian fungsi menjadikan seleksi kepentingan pesan berdasarkan pembagian peranan. Misalnya dalam sebuah organisasi, informasi mengenai divisi administrasi akan diabaikan oleh bagian keuangan karena perbedaan peranan di antara kedua fungsi organisasi tersebut. Dan sebaliknya, hal tersebut berlaku terhadap fungsi-fungsi organisasi yang didivergensikan. 2. Hierarki dalam Organisasi Struktur hierarki yang membedakan tingkatan posisi anggota satu sama lain secara vertikal, juga dapat meningkatkan perubahan makna pesan atau distorsi jikz ditransmisikan antara satu individu yang memiliki posisi hirarki yang lebih tinggi ke anggota lain yang terletak di struktur yang lebih rentah. Anggota yang lebih rendah secara struktural akan coba lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan ke atasannya, sehingga pesan akan mengalami banyak modifikasi ágata dapat diterima seperti yang diinginkan bukan seperti yang seharusnya. 3. Keterbatasan Berkomunikasi Peraturan Organisasi Yang membatasi Ruang lingkup berkomunikasi antar anggota dalam Koordinasi kegiatan dan keputusan8212demi mencapai keseragaman8212membuat Organisasi melimpahkan pembuatan kebijakan, baik dalam Koordinasi kegiatan maupun mendasar keputusan-keputusan, dengan Cara sentralisasi, dalam artian perakitan kebijakan dibebankan pada sekelompok utan Yang dalam terkumpul Struktur fungsional khusus. Namun, hal ini lagi-lagi rawan memunculkan distorsi pesan akibat melimpahnya arus komunikasi yang mesti diolah porno divisi tersebut, sehingga demi melakukan penyesuaian untuk menghindari pesan bila terlalu banyak dan untuk menjaga tidak terputusnya urutan dalam proses informasi, individuo dalam divisi tersebut bisa saja melakuakn beberapa Hal berikut: 8226 Mengabaikan beberapa pesan 8226 Menunda respon bagi pesan yang penting 8226 Menjawab atau berespons hanya terhadap bagian dari beberapa pesan 8226 Menggunakan waktu yang sedikit untuk tiap-tiap pesan 8226 Memblok pesan sebelum masuk sistema 8226 Mengurangi standar untuk membiarkan beberapa kesalahan dalam respon hadap Pesan 8226 Mengurani beban respons terhadap beberapa pesan. 4. Hubungan yang tidak Personal Organisasi formal umumnya menciptakan kondisi hubungan yang juga formal não pessoal. Relasi lebih ditekankan ke kepentingan organizasi alih-alih menjalin kedekatan yang menyasar sisi emosional. Hal tersebut menjadikan konteks komunikasi bersifat pragmatis dengan penyampaian pesan secara até o ponto tanpa adanya pertimbangan reaksi yang mungkin ditimbulkan jika pesan dikirimkan. Ketertutupan terhadap aspek afeksi ini mampu menciptakan rasa frustrada karena efek pengekangan dan tuntutan kesiapsediaan dalam menghadapi kondisi 8220tanpa emosi8221 dalam sebuah organisasi. 5. Sistem Aturan dan Kebijaksanaan Hampir sama dengan faktor sebelumnya, distorsi akibat sistem aturan dan kebijaksanaan yang berlaku dalam organisasi kebanyakan disebabkan por keformalan yang keterlaluan, sifat 8216tradisional8217 yang keras dipertahankan, aturan kaku yang mengikat kuat dan sifat-sifat kebijaksanaan yang terkesan frigid, dingin Terhadap adanya keterbukaan yang sebenarnya bisa diciptakan melalui komunikasi interpersonal yang emosional. 6. Spesialisasi Tugas Spesialisasi mungkin akan menciptakan ketersisteman dan produktifitas, namun keterfokusan juga akan berdampak pada munculnya keapatisan antarindividu. Sifat bersaing dan semangat kompetisi membuat pesan atau informasi menjadi bagian yang tak ketinggalan dijadikan 8220alat8221 untuk merebut mendominasi. Akibatnya pesan sering ditunda, dipendam atau bahkan diubah total, dan hal ini tentu akan menciptakan distorsi pesan yang parah. 7. Ketidakpedulian Pimpinan Sikap tidak peduli dari pimpinan organisasi juga merupakan pengalaman dalam proses komunikasi. Ada empat hal yang memberikan sumbangan terhadap sikap tidak peduli ini, yaitu: 8226 Pimpinan sering gagal mengirim pesan yang di butuhkan kariawan 8226 Kebanyakan organizasi pada dasarnya tidak menginginkan komunikasi dua arah. 8226 Kondisi menghalangi komunikasi yang efektif dan di hubungkan dengan tidak ambil pusing yang mendalam. 8226 Keragu-raguan dan daya tahan perhatian yang sebentar merupakan hambatan bagi komunikasi yang efektif. 8. Prescreva-se Seperti halnya hierarki dalam organisasi, tingkatan prestise seseorang individual dapat menjadi sumber intimidasi terhadap individu lain dalam proses komunikasi. Seorang anggota organizasi yang memiliki nilai prestisius yang lebih tinggi akan mudah menciptakan distorsi pesan dalam proses komunikasinya dengan anggota lain yang lebih rendah secara tingkatan nível de pré-seleção. 9. Jaringan Komunikasi Hambatan terakhir yang terdapat dalam faktor-faktor organisasi yang dapat menciptakan distorsi pesan adalah jaringan komunikasi yang dilewati pesan. Semakin banyak jaringan komunikasi yang harus dilewati oleh pesan, semakin rawan pula pesan tersebut mengalami perubahan makna substancioso. Modifikasi isi pesan yang didapat seseorang untuk kemudian diretransmisikan kepada anggota lain adalah hal yang jamak dilakukan dengan alasan untuk menyesuaikan dan sebagai cara pengkondisian komunikator terhadap komunikan. Padahal hal ini tak jarang dapat mengubah atau malah melencengkan makna awal dari isi sebuah pesan. F. Usaha-usaha untuk mengurangi distorsi 1. Menetapkan Lebih Dari Satu Saluaran Komunikasi Salah satu cara untuk menemukan gangguan dengan menginformasikan pesan itu dengan berbagai sumber pesan. Hal ini dapat di lakukan dengan cara berikut: 8226 Sombra de Menggunakan informá eang di luar organizasi termasuk materi ayng telah dipublikasikan, teman dari organisasi lain, langganan organisasi, teman dari organisasi yang lain, kenalan dan desah desus. 8226 Menciptakan bidang tanggung jawab yang tumpang tindih diantara karyawan sehinnga adanya kompetensi dlam proses komunikasi. 2. Menciptakan Prosedur Untuk Mengimbangi Distorsi Prosedur di sini diartikan sebagai proteksi awal terhadap pesan dengan mendasrkan pengurangan distorsi melalui pengenalan faktor-faktor pessoal dan organisasional yang telah dibahas sebelumnya. 3. Menghilangkan Pengantara Antara Pembuat Keputusan Dengan Pemberi Informasi Konsep diferensiasi atau perbedaan yang sejajar bisa diterapkan untuk mengurangi perubahan makna pesan. Sistem pengontrolan yang luas membuat bawahan lebih memiliki wewenang otonom untuk menjadi pengawas bagi dirinya sendiri. Kedataran struktur ini nantinya akan mengurangi distorsi pesan akibat komunikasi vertikal karena jaringan yang harus dilalui olean pesan menjadi lebih sedikit. 4. Mengembangkan Pembuktian Gangguan Pesan Cara terakhir dalam mengurangi distorsi pesan adalah dengan meniptakan sistem pesan yang tidak boleh atau tidak dimungkinkan untuk diubah artinya selama dalam proses pengiriman. Walau pun cara ini tidak selalu berhasil namun dengan kehati-hatian yang lebih tinggi pada aspek pemilihan pesan, pengkualifikasian isi pesan, penukaran penekanan kalimat dalam pesan, penghilangan istilah yang mungkin bersifat ambigu, dan pertimbangan terhadap faktor persepsi penerima pesan, diharapkan mampu mengurangi distorsi yang Mungkin menjangkiti pesan dalam organisisasi. Daftar Pustaka Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003. Panuju, Redi. Komunikasi Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

No comments:

Post a Comment